Senin, 18 Juni 2012

Virus Yang Menyerang Manusia

Penyakit karena virus yang menyerang manusia, antara lain:
1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom)
Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immuno-deficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini menular melalui kontak cairan, antara lain aktivitas hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas penderita HIV, dan wanita penderita HiV yang sedang mengandung janin.

2. Polio
Virus masuk ke tubuh melalui makanan dan udara. Selanjutnya masuk ke kelenjar getah bening, menembus peredaran darah, menuju sumsum tulang belakang, otak dan merusak sel-sel saraf (neuron).

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, non A, dan non B.

Penyakit ini ditularkan oleh virus influenza melalui udara, menyerang saluran pernapasan, akibatnya penderita mengalami kesulitan bernapas.

Penyakit ini disebabkan oleh morbivirus. Virus me¬nyerang bagian kulit, akibatnya pada kulit muncul bercak-bercak merah disertai rasa gatal.

6. Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang menyebabkan pende¬rita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.

7. Herpes
Penyakit ini disebabkan oleh herpesvirus. Gejalanya akan muncul bintik bernanah yang membahayakan pada kulit, mata, mulut, dan alat kelamin.

8. Kanker (tumor ganas)
Penyakit ini disebabkan oleh virus onkogen. Virus ini, menyebabkan sel pada tubuh bagian tertentu mengalami pembeiahan tanpa terkendali, sehingga pada penderita stadium lanjut bagian tubuh tertentu yang terkena kanker akan membentuk benjolan yang semakin membesar.

Penyakit ini disebabkan oleh virus ebola yang meng-akibatkan pendarahan pada seluruh tubuh. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, muntah-muntah, mencret, nyeri pada dada, kepala, dan otot. Masa inkubasi penyakit 2-21 hari.

Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilumpuhkan dan dikemas dalam cairan, kemudian disuntikkan. Vaksin akan menstimulai tubuh membentuk antibodi.
Serum adalah darah manusia yang mengandung antibodi penyakit. Misal penderita campak akan diberi serum campak. Sehingga kekebalan pada penderita akan terbentuk dan dinamakan kekebalan pasif.

Referensi

Buku Kantong Biologi SMA, Oleh Nuri Handayani, S.Si

Senin, 11 Juni 2012

Jenis Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan


A. Perkembangbiakan Tumbuhan
Untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah, tumbuhan juga berkembang biak menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan pada tumbuhan akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Tumbuhan Berkembang Biak secara Generatif
Perkembangbiakan secara generatif (kawin) dilakukan melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru.
Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar. Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin (jagung dan rumput-rumputan), hewan (bunga aster), air, dan manusia (tumbuhan vanili). Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a. Penyerbukan sendiri (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri).
b. Penyerbukan tetangga (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan).
c. Penyerbukan silang (Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, tumbuhan tersebut masih satu jenis).
d. Penyerbukan bastar (Serbuk sari jatuh ke kepala putik lain yang masih satu jenis. Namun, bunga tersebut berbeda varietasnya).
2. Tumbuhan Berkembang Biak Secara Vegetatif
Perkembangbiakan yang terjadi tanpa proses perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi melalui dua cara yaitu : Adapun perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan campur tangan manusia, disebut vegetatif buatan.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa campur tangan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain :
1) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi.Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk umbi batangmembentuk mata tunas.Mata tunas dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya, kentang dan ketela rambat.
2) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut.Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip.
3) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan.Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong.
4) Akar tinggal (Rhizoma)
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal.
Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
5) Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun.
Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
6) Tunas
Tunas muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat di dalam tanah.
Tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
Tumbuhan yang muncul dan tumbuh di daun disebut tunas adventif. Contoh tumbuhan yang memiliki tunas adv entif adalah cocor bebek
7)  Spora
Jenis tanaman paku-pakuan sering ditanam orang sebagai tanaman hias, contohnya suplir.
Pada bagian bawah daunnya terdapat titik-titik berwarna cokelat yang disebut spora.

b. Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain :
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya.
Caranya, sebagian kulit cabang di buang. Cabang itu kemudian dibalut dengan tanah.
Pada cabang yang dicangkok akan tumbuh akar. Cabang ini siap ditanam menjadi tanaman baru.
Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua dan berkambium, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
2) Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,
tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis.

3) Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Misalnya, ada dua tanaman mangga.
Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis.
Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
4) Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya.
Tumbuhan yang dapat distek batang antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan). Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan
batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar.
Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air,
anggur dan sebagainya.
6) Kultur jaringan
Teknik kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan
dengan menanam jaringan tumbuhan di tempat dan media yang khusus.

B. Perkembangbiakan Hewan
Hewan ada yang dapat berkembang biak dengan cara bertelur, melahirkan, dan ada yang bertelur dan melahirkan.
1. Perkembangbiakan Secara Tidak Kawin pada Hewan
a. Membelah diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian.
Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru.
Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.
b. Tunas
Calon anak muncul dari bagian samping tubuh.
Lama kelamaan calon anak tersebut besar dan memisahkan diri.
Contoh hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut
dan hydra
c. Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri.Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria.
2. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan hewan betina. Berdasarkan tempat pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia.
Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau,kelelewar, sapi, kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
b. Hewan Bertelur atau Ovipar
Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya.
Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya.
Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
c. Hewan Bertelur – Melahirkan atau Ovovivipar
Buaya sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar.
Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu.
Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.

Alat Ekskresi pada Manusia:

Alat Ekskresi pada Manusia:
Ginjal
Paru-paru
Hati
Kulit

Rata PenuhGinjal
Ciri-ciri:
Jumlah ada sepasang
Terletak di dekat tulang-tulang pinggang
Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu luar yang disebut korteks. Korteks ini mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Lapisan ginjal sebelah dalam disebut sumsum ginjal atau medulla.
Berfungsi untuk menyaring darah

Nefron
Bagian-bagian nefron:
Badan malphigi, terdiri atas glomerlus dan kapsula bowmen
Tubulus-tubulus, terdiri dari tubulus kontortus distal, proksimal, lengkung henle, tubulus pengumpul Pelvis renalis

Hati
Fungsi hati yang lain adalah:
(1) Untuk menyimpan gula Dalam bentuk glikogen,
(2) Tempat berlangsungnya pembentukan protein tertentu maupun perombakannya,
(3) Menetralkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun perombakan sel darah merah.

Paru-paru
Pengeluaran zat-zat sisa melalui paru-paru adalah karbondioksida. Karbondioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah.

Kulit
Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan mengurangi kekurangan air, mengatur suhu badan, seta menerima rangsang dari luar.

Gangguan pada sistem ekskresi
1. Keabnormalan fungsi nefron/fungsi ginjal
- polinuria/diabetes insipidus
2. Disebabkan ooleh radang
- glomerulonefritis
- protenuria/albuminuria
- batu ginjal
- sistitis.

Jaringan Epitel


Sebelumnya kita sudah membicarakan macam-macam jaringan pada tumbuhan . sekarang kita bicarakan materi selanjutnya yaitu jaringan pada hewan. Ada empat macam jaringan pada hewan vertebrata, yaitu jaringan epitel, jaringan penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf. Posting kali ini akan membicarakan jaringan epitel terlebih dahulu.

Jaringan epitel
merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun dalam. Jaringan epitel berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm. Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut endodermis, sedangkan yang membatasi rongga disebut mesoderm.

FUNGSI JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel secara umum memiliki beberapa fungsi sebagai berikut,
1. Sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya
2. Sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine. Kelenjar sekresi jika zat yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila zat yang dikeluarkan (hormone) langsung ke dalam darah.
3. Sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra.
4. Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan nefron ginjal


JENIS-JENIS JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epite kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).


1. Epitel simpleks


- Epitel pipih selapis.
Ciri-cirinya, sitoplasma jernih, inti sel bulat terletak di tengah. Epitel ini terletak di pleura, alveolus paru-paru, kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan limfa, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Adapun fungsi epitel ini antara lain
a. Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium)
b. Tempat difusi zat
c. Tempat infiltrasi zat
d. Tempat osmosis zat

- Epitel kubus selapis
Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Inti sel bulat besar di tengah. Terletak di kelenjar keringat dan kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovary, dan saluran nefron ginjal.
Adapun fungsinya,
a. Lapisan pelindung atau proteksi
b. Tempat penyerapan zat (absorbsi)
c. Penghasil mucus (lendir) / sekresi

- Epitel silindris selapis
Epitel ini memiliki bentuk silinder (tabung), sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Epitel ini memiliki nucleus berbentuk bulat terletak di dekat dasar. Terdapat pada dinding dalam lambung, usus, kandung kencing, kantong empedu, saluran rahim, rahim, saluran pernafasan bagian atas, saluran pencernaan.
Adapun fungsinya,
a. Lapisan pelindung (proteksi)
b. tempat penyerapan zat ( absorbsi)
c. Tempat difusi dan absorbsi zat
d. Melicinkan

- Epitel silindris selapis bersilia
Epitel ini berbentuk seperti epitel silindris berlapis, hanya saja memiliki bulu-bulu getar atau silia. Epitel ini dapat ditemukan di dinding dalam rongga hidung, saluran trakea, bronkus, dan dinding dalam saluran oviduct.
Adapun fungsinya,
a. Penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk
b. Dengan getaran silia menghalau benda asing yang masuk/ atau melekat pada mucus

- Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)
Epitel ini terdiri atas sel-sel epitelium batang yang berekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitelium berlapis. Terletak pada rongga hidung dan trakea.
Adapun fungsinya,
a. proteksi
b. sekresi
c. Gerakan zat melalui permukaan

2. Epitel kompleks

Epitel kompleks tersusun oleh beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukan yang rusak, disebut lapisan germinativa. Beberapa jaringan yang termasuk epitel kompleks adalah,

- Epitel pipih berlapis
Letaknya pada kulit (dengan zat tanduk), epidermis, rongga mulut, esophagus, laring, vagina, saluran anus, rongga hidung. Berfungsi sebagai,
a. Lapisan pelindung terhadap pengaruh luar
b. Lapisan pelindung saluran dalam
c. Penghasil mucus

- Epitel kubus berlapis
Terletak di kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium di masa pertumbuhan, buah zakar. Fungsinya,
a. lapisan pelindung
b. penghasil mucus

- Epitel silindris berlapis
Terletak pada lapisan konjunctiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) misalnya pada bagia mata yang berwarna putih, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, uretra. Berfungsi sebagai,
a. proteksi
b. Penghasil mucus
c. Gerakan zat lewati permukaan
d. Saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu

- Epitel transisional
Terletak pada kandung kencing, ureter, pelvis ginjal. Berfungsi menahan regangan dan tekanan.

- Epitel kelenjar eksokrin
Terletak pada kelenjar minyak, kelenjar keringat, kelenjar saliva. Berfungsi menghasilkan mucus

- Epitel kelenjar endokrin
Terletak pada otak, daerah leher, anak ginjal, pankreas, kelamin. Berfungsi menghasilkan hormone

Fithohormon


Hormon, vitamin dan enzim itu ketigan ya sering disebut dengan satu nama yaitu Ergon yang berarti “ Pekerjaan “. Memang zat-zat itu masing-masing mempunyai pekerjaan  (Fungsi ) yang tertentu di dalam proses-proses bilologik. Kesamaan lain yang terdapat dalam zat organik yang hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit benar, namun jumlah  yang sedikit itulah menentukan berlangsungnya suatu proses fisiologi. Apa yang disebut dengan hormon,vitamin dan enzim itu sukar sekali untuk dikatakan bedanya yang satu dengan yang lain, lebih-lebih kalau hal ini dihubungkan dengan fisiologi tumbuhan. Pada hewan dan manusia telah banyak diketahui tentang kelanjar-kelenjar hormon dan kelenjar yang menghasilkan enzim dan pada tumbuhan belum diketahui adanya kelenjar-kelenjar

a. Enzim ( Ferment aau Biokatalisator )
Zat ini kita kenal sebagai suatu protein yang dapat menjalankan fungsinya sebagai katalisator, kalau ada bantuan dari koenzim atau bagian prostetiknya. Banyak koenzim berupa ion-ion logam atau vitamin-vitamin terutama dari B-komplek. Enzim kedapatan pada hewan maupun tumbuhan, hanya pada tumbuhan belum kita ketahui adannya kelenjar-kelenjar enzim yang khusus seperti halnya pada hewan.
2b.Vitamin
Vitamin berasal dari kata-kata vita ( hidup )  dan  amin ( gugusan NH2 ). Semula orang menyangka, bahwa zat-zat yang ditemukan dan mempunyai peranan penting sekali bagi kehidupan itu, ada selalu mempunyai gugusan NH2. Akan tetapi kenyataannya banyak zat yang disebut vitamin tidak memiliki gugusan NH2 sama sekali. Jadi walaupun vitamin-A,Vit C,Vit D ,Vit E dan beberapa lagi itu terang tidak mempunyai gugusan amin, namun nama vitamin tetap kita berikan padanya.
Tanaman tinggi dapat menyusun sendiri vitamin yang diperlukannya. Tiap sel dan jaringan entah sedikit ataupunn banyak dapat menyusun vitamin tertentu. Vitamin-vitamin dari B-komplek terang sekali dibutuhkan bagi tiap tanaman, sebab kebanyakan dari B-komplek itu merupakan bagian prostetik dari bagian enzim yang terdapat di dalam sel-sel hidup.
Kepentingan vitamin A, Vit D, Vit B dan Vit K bagi tanaman sendiri belumlah diketahui.
3c. Hormon
Hormon ( dari kata Yunani hormaein yang berarti menggiatkan ) pada khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan  fungsinnya di tempat lain. Pada tumbuhan tidak diketahui adannya berjenis-jenis hormon seperti yang terdapat pada hewan dan manusia.
Adapun yang kita sebut dengan fitohormon ialah sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan, acap kali disebut juga Zat penumbuh atau hormon penumbuh . Jadi vitamin pun termasuk fitohormon, kalau dilihat dari sudut fungsinya.
Di antara zat-zat penumbuh yang telah,agak banyak diketahui ialah auksin,hetero-auksin, asam indol asetat, asam traumatat, kinin, giberelin, hidrazida malat dan vitamin yang telah dibicakan diatas.
a.       Auksin
Berkat penyelidikan F.W. Went ( 1928 ) kita sekarang tahu adannya zat yang dihasilkan oleh ujung tumbuhan dan yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Zat itu disebut zat penumbuh atau auksin
Penyelidikan lebih lanjut menunjukan, bahwa urine manusia maupun hewan yang terutama habis makan zat-zat makanan yang berasal dari tumbuhan pun mengandung auksin, bahkan tiga macam auksin yaitu auksin-a, auksin –b dan suatu zat yang disebut hetero-auksin, hetero auksi ini ternyata tak lain dan tak bukan ialah asam indol asetat
b.      Pusat Pembentukan Auksin
Pusat pembentukan auksin ialah ujung koleptil. Jika ujung itu dibuang, terhambatlah pertumbuhan koleptil.
c.       Auksin dapat berdifusi
Auksin dapat berdifusi dari ujung koleptil ke agar-agar yang kososng. Jika pangkasan ujung koleptil diletakkan diatas suatu blok agar-agar.
d.      Distribusi auksin
Auksin yang terbentuk  di puncak koleptil beredar ke bagian-bagian yang ada dibawah koleptil, jika auksin mengalir dari puncak kedasar,
e.       Konsentrasi auksin dan penggunaannya sebagi ukuran baku.
Suatu konsentrasi auksin dapat diselidiki ( diukur ) kekuatannya dengan mengadakan percobaan sampai berapa derajatkah ia mampu membengkokan  pertumbuhan koleptil
f.       Auksin dan pengembangan sel
Fungsi auksin bukan pertama-tama menambah kegiatan pembelahan sel dijaringan meristem, melainkan berupa pengembang sel-sel yang ada didaerah belakang meristem. Sel-sel tersebut menjadi panjang-panjang dan banyak berisi air. Rupa –rupanya auksin mempengaruhi pengembangan dinding sel, hal mana mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel terhadap protoplas. Maka, karena tekanan dinding sel berkurang, protoplas mendapat kesempatan untuk meresap air dari sel-sel yang ada dibawahnya, karena sel-sel tumbuhan yang terdekat pada titik tumbuhan mempunyai nilai osmosis yang tinggi.
g.      Pengaruh cahaya terhadap auksin
Kita ketahui, bahwa ujung batang itu tumbuhnya menuju cahaya, kejadian ini kita sebut dengan fototropisme. Jika penyinaran ujung iyu hanya dari satu pihak saja, maka ujung batang itu akan mebengkok. Ada dua pigmen yang suka benar meresap sinar yaitu sinar nila, kedua pigmen itu adalah betakarotin dan
Riboflavin  dengan pengaruh fototropisme riboflavin adalah pigmen yang meresap sinar nila, dan sinar yang diserapnya dapat merusak enzim -enzim yang membantu pembentukan AIA dari triptofan.
Maka sisi yang kena sinar ( sebenarnya sinar nila ) itu terganggu di dalam pembentukan auksin, sedang sisi gelap itu tetap mengasilkan auksin. Dengan demikian sel-sel di sisi yang gelap dapat mengebang, sedang sel-sel di sebelah yang kena sinar tidak.
h.      Pengaruh gaya berat terhadap auksin
Konsentrasi auksin yang efektif bagi pertumbuhan ujung batang itu justru menghambat pertumbuhan akar, dengan kata lain, dosis auksin yang terlalu banyak disisi bawah  malah menghambat pertumbuhan sel-sel dibagian itu. Dan hal ini telah dibuktikan oleh Bonner cs. ( 1949 )